Mengenang peristiwa lampau tidak sama, ada orang yang ingatannya tajam ada orang yang pelupa, maka dalam membaca buku ini juga hendaknya diingat bahwa mengenai detail peristiwa mungkin ada beberapa perbedaan tapi dalam hal-hal pokok ada titik persamaan. Mengenang peristiwa lampau berarti pula memberikan interpretasi atas kejadian masa lampau, maka dalam menafsirkan sebab terjadinya peristiwa pe…
Dokumen ini tidak hanya berguna bagi kita untuk memahami isi pesan Bunda Maria yang masih tetap relevan untuk jaman kita yaitu pesan untuk bertobat, tapi juga berguna untuk memahami fenomena penampakan yang muncul di mana-mana atau adanya isue-isue mengenai penampakan yang dialami oleh seseorang. Maka dokumen ini tentu berguna tidak hanya untuk para Uskup dan para Imam tetapi juga untuk para Su…
Perubahan pesat dalam banyak bidang kehidupan masyarakat membawa kemajuan sekaligus kegelisahan pada banyak orang. Salah satu hal yang menggelisahkan adalah masalah moral; orang merasa tidak lagi mempunyai pegangan akan norma-norma kebaikan. Dalam situasi itu dibutuhkan sikap yang jelas arahnya dan norma-norma kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan. Itulah yang dikaji dalam buku ini, khusus…
Kitab Mazmur memiliki gaya sastra yang berbeda dengan kitab-kitab lain dalam Perjanjian Lama. Sastra Mazmur berupa : nyanyian/lagu, puisi, doa, dll. Kitab yang terdiri atas 150 bab ini dikumpulkan dan diseleksi selama abad 10-1 SM. Isi mazmur bervariasi mulai dari pujian, permohonan, keluhan, dan juga ucapan syukur kepada Allah.
Kumpulan artikel-artikel dalam buku ini merupakan salah satu bacaan pendukung bagi para mahasiswa kateketik dan teologi yang sedang belajar 'beriman dan bermedia'. Para katekis dan guru agama yang sadar akan zaman media juga dapat memanfaatkan buku ini untuk memperdalam wawasan, sehingga lebih kreatif dalam mewartakan iman.
Buku HATI YANG TERSENYUM ini menjadi sarana yang dapat membantu para pemakainya untuk semakin meneguhkan dan menumbuhkembangkan iman, harapan, dan kasih kepada Tuhan Allah dan sesama. Karena Roh Allah sendirilah yang bekerja, membuat hati kita tersenyum penuh berkat, bukan semata-mata karena buku ini, apalagi karena penyusunnya.
Scott Hann membantu kita dengan menampilkan pandangan teologis Paus Benediktus XVI mengenai Kitab Suci.