Dalam buku ini, para penulis ingin menekankan usaha orang muda Katolik (OMK) stasi Kebangkitan Kristus Krian, dalam mengenali belas kasih Allah melalui pengalaman sehari-hari. Hal ini sesuai dengan Tahun Yubileum Kerahiman yang dicanangkan oleh Paus Fransiskus. Usaha mengenali belas kasih Allah merupakan "gerak ke dalam diri" untuk mengetahui dan memahami iman.
Melalui buku kecil, Anand Krishna berusaha menghadirkan J.P. Vaswani, untuk mengajak kita kembali ke kodrat dasar kitam menggapai kembali kodrat kemanusiaan kita yang mulai luntur atau malah sudah hilang.
Dalam Menemani, Bukan Memarahi anda akan mempelajari : Strategi memahami perilaku anak, apa yang harus anda lakukan dan hindari dalam pengasuhan anak, apa yang sebaiknya dan sebaiknya tidak anda ucapkan kepada anak.
Bunda Maria menjadi penolong kita dalam mengimani Putranya. Peranan Bunda Maria tersebut dapat kita telusuri melalui rekam jejaknya dalam mengimani Putranya, yang bisa kita hayati sebagai Jakan Cinta Bunda Maria. Jalan Cinta Bunda Maria menunjukkan betapa teguhnya perjuangan Bunda Maria dalam mengikuti Putranya.
Buku ini akan mengajak kita untuk merawat diri sendiri di saat hidup sedang tidak terasa baik-baik saja. Kita tidak perlu selalu tampil sebagaimana harapan orang lain. Bahwa kita boleh sesekali mengeluh agar tidak terjebak dalam toxic positivity. Dan, kita tidak perlu selalu tampil menjadi pahlawan untuk orang lain, tapi lupa untuk menyelamatkan diri kita sendiri.
Buku ini hadir untuk membantu para pembaca Kitab Suci dalam memahami dan menangkap pesan Yesus, terutama dalam Matius 4-10. Perkataan-perkataan Yesus dalam Matius 4-10 didalami dalam terang teks-teks Kitab Suci yang lain dengan tujuan untuk menangkap pesannya dalam konteks keseluruhan isi Kitab Suci itu sendiri.
Untuk membentuk tujuan baru, kebiasaan baru, kita mesti mengubah jalan yang lama. Mengubah rute perjalanan, dengan kendaraan yang berbeda, dan citra diri yang tidak lagi sama. Buku ini membahas tentang semua itu : bagaimana proses berpikir manusia, bagaimana proses mengenali diri, melangkah dari kebiasaan kecil hingga pada kebiasaan-kebiasaan yang membawa kesuksesan.
"Go in Peace" merangkum ajaran Yohanes Paulus II selama lebih dari dua dasawarsa-tentang doa, pengampunan, iman, moralitas, keluarga, penderitaan, kebahagiaan, perdamaian.
Metode penelitian kualitatif mempunyai fungsi yang lebih banyak bila dibandingkan dengan metode kuantitatif. Metode kuantitatif lebih bersifat konfirmatif yaitu digunakan untuk membuktikan keragu-raguan atau hipotesis. Sedangkan metode kualitatif lebih bersifat eksploratif, enterpretif, interaktif, dan konstruktif.
Pelayanan konseling memiliki posisi penting dalam gereja. Sayangnya, pelayanan ini sering "dianaktirikan" dan dipandang sebelah mata. Padahal, melalui pelayanan konselinglah kita akan menemukan akar permasalahan yang menghambat pertumbuhan umat dalam mengenal dan menyerap kebenaran firman Allah.
Buku ini membahas pergumulan usia lanjut sebagai tahapan akhir siklus kehidupan manusia di dunia ini.
Maria menjadi penuh makna dalam kehadirannya bagi umat manusia karena melalui dia, Allah menghadirkan karya-Nya ketika ia dengan tulus menerima tawaran Allah untuk mengandung dan melahirkan Putera-Nya bagi keselamatan umat manusia.
Impian tidak mengenal batas. Siapa saja boleh bermimpi. Siapa pun bisa bermimpi menjadi apa atau memiliki apa.
Remaja yang baik bukan mereka yang hanya mikir gaul tanpa peduli lingkungan. Remaja keren adalah mereka yang mampu menunjukkan diri peduli lingkungan.
Inilah saatnya memiliki impian besar, meninjau ulang prioritas-prioritas kita-apa yang kita anggap bernilai, apa yang kita inginkan, apa yang kita cari-dan berkomitmen untuk berperilaku dalam hidup sehari-hari berdasarkan apa yang kita impikan.
Buku ini sekurang-kurangnya coba menjawab tiga pertanyaan mendasar berkaitan dengan "Orang Muda : Dirinya, Gereja, dan Dunia" dalam terang Christus Vivit.
Bahasan yang ada dalam buku ini akan diulas seturut model berpikir Paus Fransiskus bahwa kenyataan lebih penting ketimbang ide-ide. Banyak hal baik yang bisa kita timba dari cara Paus Fransiskus berpikir, merasa, dan bertindak, serta pandangannya dalam menjalani hidup.
Sosok Santo Yosef dapat menjadi acuan bagi kita semua. Bagaimana ia mendampingi Yesus-yang adalah Allah Bapa yang rela menjadi manusia-dan Maria-sang wanita terpilih-selama hidupnya, dimana dalam banyak peristiwa St. Yosef sering merasa "sendiri", sungguh merupakan sebuah teladan bagi ayah-ayah pada masa kini.
Buku ini mau memberikan informasi menyeluruh tentang apa itu yang namanya Katolik. Ciri-ciri khasnya, sejarahnya, kitab sucinya, apa yang diimaninya, hal dosa dan penebusan, malaikat dan setan, kematian, api penyucian, neraka dan surga, serta akhir zaman. Lalu hakikat, susunan dan tugas panggilan, dan etika Gereja Katolik, termasuk etika seksual, etika politiknya dan teologi pembebasan.