Bunda Maria, wanita pilihan Allah adalah teladan keutamaan yang abadi. Buku ini mengajak Anda merenungkan setiap langkah hidupnya yang penuh kasih, ketaatan, dan keberanian, dilengkapi dengan doa-doa yang menguatkan hati dan menenangkan jiwa.
Bunda Maria menjadi penolong kita dalam mengimani Putranya. Peranan Bunda Maria tersebut dapat kita telusuri melalui rekam jejaknya dalam mengimani Putranya, yang bisa kita hayati sebagai Jakan Cinta Bunda Maria. Jalan Cinta Bunda Maria menunjukkan betapa teguhnya perjuangan Bunda Maria dalam mengikuti Putranya.
Maria menjadi penuh makna dalam kehadirannya bagi umat manusia karena melalui dia, Allah menghadirkan karya-Nya ketika ia dengan tulus menerima tawaran Allah untuk mengandung dan melahirkan Putera-Nya bagi keselamatan umat manusia.
Pesan-pesan yang tercantum dalam buku ini harus dipahami bukan sebagai kata-kata yang secara langsung diucapkan oleh Santa Perawan Maria, tetapi diterima oleh Don Stefano Gobbi dalam bentuk wawancara batin. Penerbitannya selaras dengan arahan-arahan yang diterbitkan oleh Paus Paulus VI pada 14 Oktober 1966.
Seandainya Mari tidak pernah hidup, atau tidak pernah memberikan persetujuan lewat "fiat-Nya" maka Pribadi Kedua Allah Tritunggal, Sang Sabda, tidak akan menjadi daging, dan Yesus Kristus sebagai Allah Manusia tidak akan ada juga. Tidak akan ada Mesias, tidak ada Penebus, tidak akan ada penebusan, tidak akan ada Gereja Katolik. Mengingat semuanya ini, barangkali baik untuk menelaah posisi Maria…
Buku yang indah dan mengesankan ini berisi 31 renungan tentang Maria; renungan rohani yang sangat manusiawi dan amat menyentuh tentang Bunda Yesus dan Bunda kita. Dalam tiap halaman buku ini, Bernard Haring, seorang imam dan teolog kenamaan, dengan penuh cinta dan hormat menyingkapkan hati Maria, wanita dari Ibu; Maria dari Kitab Suci Maria yang biasa sehari-hari